4 Tahun 1 Bulan 7 Hari

Setelah menanti cukup lama untuk dapat resign, akhirnya kemarin (7 Juli 2009) merupakan hari terakhir gue di OCBC NISP. Walaupun begitu, cukup sedih juga meninggalkan tempat ini. Telah banyak kenangan suka dan duka selama bekerja di sini. Saat terakhir gue mau mengajukan resign juga cukup bimbang apakah harus resign atau tidak. Namun setelah berpikir ulang mengenai tujuan dan cita-cita yang ingin diraih, akhirnya memutuskan untuk pindah untuk menggapai sebuah impian dan idealisme.

Sejak pertama kerja di Bank konvensional gue bertekad suatu saat gue harus pindah ke bank syariah atau non bank/lembaga keuangan sekalian. Keinginan untuk bekerja yang tidak terkait dengan ribawi sangat besar agar tidak terjadi perasaan was-was di hati. Selain itu juga pertimbangan pengalaman yang dapat diambil dari kesempatan di bank syariah merupakan hal yang utama sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan.

Idealisme yang tadi disebutkan adalah idealisme untuk kerja yang tidak terkait dengan sistem riba. Allah mengabulkan permohonan gue yang sejak dahulu selalu berdoa agar dapat pekerjaan lain yang lebih baik dan tidak berhubungan dengan riba. Alhamdulillah terkabul. Dan sekarang misi yang akan diemban adalah berusaha untuk ikut andil dalam perkembangan bank syariah di Indonesia.

Selain faktor idealisme, faktor salary dan benefit tentu juga menjadi pertimbangan, dimana gue dapat lebih tinggi di tempat baru.

Kemudian faktor bidang pekerjaan juga menentukan. Di tempat baru gue balik lagi ke bidang research and development yang sudah lama gue kerjakan dan cukup menikmati pekerjaan dibidang tersebut

Faktor lainnya adalah keinginan untuk keluar dari comfort zone. Comfort zone disini bukan berarti merasa comfort 100% ditempat lama. Yang gue maksud comfort zone adalah tidak perlu repot-repot lagi untuk menjadi pegawai tetap, bagaimanapun kinerja gue asal ngga keterlaluan, gue masih tetap bekerja, belum lagi masalah KPR rumah, ataupun lingkungan/kultur yang sudah terbentuk selama 4 tahun. Keluar dari comfort zone harus dilakukan dengan sedikit memaksa otak dan perasaan agar mau keluar dari wilayah tersebut yang tentu membawa konsekuensi yang harus dihadapi.

Karena faktor-faktor yang menjadi penentu untuk mengambil keputusan sudah terpenuhi makanya dengan yakin, memutuskan untuk resign dari tempat lama.

Selain itu juga ada hal yang menarik, dimana pada maret 2008 gue pindah ke divisi baru, dan setelah berjalan beberapa saat gue berniat untuk maksimal satu tahun berada di divisi tersebut, entah nantinya pindah dari divisi tersebut atau pindah perusahaan. Menurut gue hal itu secara langsung dan tidak langsung tertanam di alam bawah sadar untuk mencapai hal tersebut. Setahun kemudian tepatnya setahun 3 bulan, akhirnya dapat tercapai.

4 Tahun 1 Bulan 7 Hari, gue bekerja di ocbc nisp, cukup banyak pelajaran yang dapat diambil dengan suka duka yang dialami. Meninggalkan teman-teman dekat bukanlah suatu hal yang mudah.

Next : Bank Syariah Development, Insya Allah lebih berkah dan menentramkan. Aamiin

Memilih Untuk Tidak Memilih

Hari ini 8 Juli 2009 merupakan pemilihan presiden putaran pertama. Kali ini gue memutuskan untuk Golput. Alasannya sederhana (males analisa lebih jauh :P), dari ketiga capres-cawapres ngga ada yang sreg.

No 1. berkoar-koar pro rakyat, tapi rakyat yang mana & keberpihakan ke rakyat juga tidak terlihat selain juga capresnya yang pernah jadi presiden tidak keliatan prestasinya, sedangkan cawapres nya terlibat penculikan.

No 2. Hmm…cape deh, selalu merasa dizalimi, strategi yang sama dipakai di tahun 2004. Utang bertambah banyak dimasanya. Belum lagi kalo liat sepak terjang tim sukses nya dibawah kendali mall bersaudara yang bikin eneg.

No 3. Sebenarnya cukup suka dengan calon ini. Namun gue ngeri liat di belakangnya. Gue ngga mau berada di bawah pohon beringin, banyak setan2 disana. Sepanjang kampanye, iklan mereka tampaknya sengaja tidak menonjolkan partai beringin sialan itu.

Karena itulah gue memutuskan Golput.