Gerakan Nasional Menebang "Beringin"

Perhitungan pemilu 2009 belum usai namun dari hasil perhitungan sementara, Partai Demokrat unggul dengan 20.44% suara, diikuti Golkar 14.51% yang bersaing ketat dengan PDIP (14.34%). Diurutan keempat PKS dengan 8.29% suara dan kelima PAN 6.23%. 

Hal yang fenomenal adalah perolehan partai demokrat yang melejit. Sementara Golkar yang berkoar2 mencalonkan JK sebagai capres terpuruk. Tampaknya hasil tersebut membuat elit partai golkar kalang kabut. Dengan kerakusan akan kekuasaan, yang sejak lama terpatri di Golkar, mereka menjilat ludah sendiri sehingga ingin agar SBY mau berduet kembali dengan JK. Melihat hal tersebut PKS, melalui anis matta mengeluarkan ancaman akan keluar dari koalis dengan SBY jika mengajak kembali Golkar berkoalisi.

Senang sekali mendengar pernyataan PKS tersebut. Namun tampaknya di internal PKS sendiri tidak kompak atau malu2. Beberapa membantah pernyataan tersebut. Hal ini lah yang makin lama membuat kecewa gw terhadap PKS. Konsisten dong...jangan mau berkoalisi dengan Golkar (ataupun PDIP dan juga partai2 yang korup). Tidakkah ingat kerusakan yang ditimbulkan Golkar semenjak orde baru???korupsi, penurunan moral, pembunuhan,penghilangan,belenggu...
Suara2 yang ingin golkar dibubarkan saat awal reformasi pada kemana ya???Di tahun 2004, Golkar menjadi pemenang...memang benar sebuah tulisan yang menyatakan "bangsa indonesia adalah bangsa yang short term memory" mudah melupakan sejarah.

2009 ketika suara Golkar turun harus disambut dengan suka cita, bukannya mengajak dalam pemerintahan. Suara Golkar harus diminimalkan, pemilih harus disadarkan akan bahaya Golkar. PKS tidak usah takut untuk keluar dari koalisi SBY bila Golkar diikutkan kedalam Golkar. Gue yakin, makin banyak yang simpati ke PKS karena konsistensi tersebut. Belakangan memang semakin tidak konsisten, yang hampir saja di pemilu 2009 gue tidak mencontreng PKS, karena kecewa terhadap manuver politiknya sebelum pemilu. Jangan diulangi ketidak konsistenan tersebut. 

Jadilah motor "Gerakan Nasional Menebang "Beringin""


Change...

Berubah…berubah…berubah…sering kali kita mendengar kata tersebut.
Change semakin populer setelah Rhenal Khasali mengeluarkan buku yang berjudul Change tersebut. Orang-orang maupun organisasi-organisasi pun lantas menyerukan perubahan. Gue tidak ingin membahas tentang teori perubahan tersebut, cuma berdasarkan common sense dan pengamatan sehari-hari dan ingatan dari membaca tulisan tentang perubahan.

Perubahan itu merupakan suatu keharusan, mengapa? Mengapa yah ??he..he..Kata orang-orang sih begitu :P

Kalau menurut gue setiap individu atau organisasi harus berubah karena beberapa hal :
1. Semua yang ada di dunia bergerak, dimana tidak ada yang konstan otomatis secara sadar atau
tidak akan melakukan perubahan
2. Change or be left behind, yang lain berubah kita tidak??yah bakalan tertinggal. Tidak mau
tertinggal kan…maka berubah dong
3. Untuk perbaikan
4. apa lagi yah....ada yang mau nambahin??silahkan di comment ya

Apa dampak dari perubahan ??
Perubahan pasti membawa ”korban”. Dalam suatu organisasi atau perusahaan, perubahan yang terjadi membawa korban berupa, hilangnya kesempatan kenaikan karir, terbuang, ketidaknyamanan karena kerjaan baru, bos baru, tim baru dsb. Kadang korban yang ada karena ekses negatif dari perubahan yang setengah hati, contohnya yang kompeten untuk mengisi jabatan ternyata ditelikung karena ada nya pergantian bos yang membawa anak buahnya yang belum tentu capable untuk menduduki suatu jabatan. Hal ini mah kebangetan...
Kalau korbannya adalah orang yang tidak kompeten yah biarin ajalah he.he..kejam dah :P

Ada juga korban positif, yang diuntungkan dari perubahan itu sendiri, bisa kenaikan jabatan, keuntungan yang meningkat dan sebagainya.

Awal perubahan pasti tidak enak karena harus meninggalkan suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan atau kenyamanan. Keluar dari comfort zone, mungki itu inti dari perubahan.
Sedangkan bila di suatu perusahaan perubahan tidak menyentuh sisi dari karyawan, mungkin jangan harap perubahan itu dapat berjalan dengan baik. Mengapa? Karena bagian terbesar yang harus melakukan perubahan adalah karyawan tersebut. Siapa yang mau melakukan perubahan demi perusahaan bila manajemen tidak memperhatikan karyawan. Jangan sampai perusahaan tidak peduli apakah karyawan akan ikut berubah menjadi lebih baik kondisinya dengan adanya perubahan.

Jangan harapkan ada agent of change bila pelaku perubahan itu sendiri tidak diperhatikan nasibnya...

Jangan sampai manajemen berkoar...”Kita harus berubah !!!”...namun karyawan bertanya ” Kita dapat apa??” Kalo sudah begini, berarti it’s time to change your company he..he...